OJK Nilai Kinerja Jasa Keuangan di Kalsel Tetap Stabil Sepanjang 2025

 


SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menilai kinerja sektor jasa keuangan di Banua tetap stabil dan positif sepanjang tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam paparan resmi yang digelar pada Kamis (30/10) petang.

Kepala OJK Kalsel, Agus Maiyo, menyebutkan bahwa sektor perbankan menunjukkan tren menggembirakan dengan pertumbuhan yang solid di berbagai indikator utama. Hingga September 2025, total aset perbankan di Kalsel tumbuh 12,40% (yoy) menjadi Rp110,39 triliun, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 12,37% dan penyaluran kredit meningkat 9,19%.

“Kredit investasi menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan mencapai 24,93% atau setara Rp23,06 triliun, dan penyaluran terbesar masih berasal dari Kota Banjarmasin sebesar 65,48% atau Rp53,66 triliun,” ujar Agus.

Profil risiko perbankan di daerah juga disebut tetap terjaga dengan NPL net 1,24% dan LDR 82,79%. Sementara itu, perbankan syariah menunjukkan pertumbuhan positif — aset naik 10,22%, DPK 1,00%, dan pembiayaan 11,28%, dengan FDR 96,33% dan NPF net 0,73%.

Sektor rumah tangga masih menjadi penyumbang kredit terbesar (37,55%), disusul pertanian (19,46%) dan perdagangan (15,20%).

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nonbank Juga Tumbuh Positif

Tidak hanya perbankan, sektor pasar modal di Kalimantan Selatan turut mencatat pertumbuhan signifikan. Hingga Agustus 2025, nilai kepemilikan saham investor asal Kalsel melonjak 33,42% yoy menjadi Rp114,14 triliun, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,57 triliun (naik 72,25% yoy) dan jumlah investor meningkat 23,49%.

Sektor lembaga pembiayaan juga mencatatkan kinerja positif.

Pergadaian swasta menyalurkan pinjaman senilai Rp912 miliar (naik 61,59% yoy per Mei 2025).

Fintech lending mencatat outstanding pinjaman Rp958 miliar dengan 336.953 akun peminjam dan rasio TWP90 hanya 2%.

Perusahaan pembiayaan sedikit terkoreksi 1,05% yoy menjadi Rp11,9 triliun, namun risiko tetap terjaga dengan NPF 2,12%.

Modal ventura tumbuh 13,86% yoy, menyalurkan Rp100,9 miliar dengan NPF hanya 1,82%.

Dorong Literasi Keuangan dan Inklusi di Banua

Selain menjaga stabilitas keuangan, OJK Kalsel juga gencar melaksanakan edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat. Hingga 25 Oktober 2025, tercatat 78 kegiatan edukasi telah digelar di seluruh kabupaten/kota dengan total 17.874 peserta dari berbagai kalangan — pelajar, mahasiswa, ASN, hingga masyarakat umum.

Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan 2025, OJK Kalsel berkolaborasi dengan pemerintah daerah, asosiasi, dan perguruan tinggi melalui 9 kegiatan untuk memperluas akses keuangan masyarakat.

Program TPAKD Kalsel juga mencatat hasil signifikan dengan pembukaan 37.543 rekening SimPel dan penyaluran Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) senilai Rp4,35 miliar kepada 560 debitur.

Kota Banjarmasin bahkan meraih TPAKD Award 2025 berkat inovasi program “Sampah Jadi Tabungan Emas” dan UMARA (UMKM Maju dan Sejahtera) yang dinilai kreatif dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Perkuat Ekonomi Daerah Lewat Kolaborasi

Di sisi lain, OJK Kalsel juga aktif mendukung penguatan ekonomi daerah. Salah satunya dengan memfasilitasi penandatanganan Komitmen Bersama Program Budi Daya Padi Apung antara Pemkab Banjar, Dinas Pertanian, BULOG, BPR Martapura Banjar Sejahtera, BPJS Ketenagakerjaan, dan kelompok tani Suka Maju pada 14 Oktober 2025.

Program tersebut diharapkan menjadi inovasi pertanian berkelanjutan yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.

Dengan capaian positif di berbagai sektor, OJK Kalsel menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Kalimantan Selatan.

“Stabilitas keuangan harus berjalan seiring dengan pemerataan akses keuangan. Kita ingin masyarakat Banua tumbuh bersama dalam ekosistem ekonomi yang sehat, transparan, dan berkelanjutan,” tutup Agus.

Lebih baru Lebih lama