![]() |
| Foto-Dok/CNN Indonesia |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA —Banjir bandang yang menghantam tiga provinsi di Sumatra—Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat—terus menelan korban. Hujan ekstrem yang dipicu Siklon Tropis Senyar membuat puluhan kabupaten/kota lumpuh dalam beberapa hari terakhir.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Jumat (28/11) malam, 174 orang meninggal dunia, 79 masih hilang, dan 12 luka-luka. Pendataan diperkirakan masih bertambah karena sejumlah wilayah belum bisa ditembus tim gabungan.
Sumatra Utara: Korban Terbanyak
Sumatra Utara menjadi wilayah dengan dampak terparah. 116 orang meninggal dan 42 orang hilang. Korban tersebar di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, Padang Sidempuan, hingga Pakpak Barat.
Sejumlah jalur vital terputus, seperti:
• Jalan nasional Sidempuan–Sibolga
• Jalur Sipirok–Medan
• Beberapa ruas di Mandailing Natal seperti Singkuang–Tabuyung dan Bulu Soma–Sopotinjak
Kerusakan ini membuat proses evakuasi dan distribusi bantuan berjalan lambat. Selain itu, gangguan jaringan telekomunikasi mempersulit koordinasi. BNPB mengirim perangkat Starlink ke titik-titik pengungsian untuk mendukung komunikasi darurat.
Aceh: 35 Warga Meninggal, Ribuan Mengungsi
Di Aceh, BNPB mencatat 35 korban meninggal, 25 hilang, dan 8 luka-luka. Korban terbanyak berasal dari Bener Meriah, Aceh Tenggara, dan Aceh Tengah.
Jumlah pengungsi juga melonjak. Sebanyak 4.846 KK tersebar di 20 kabupaten/kota, termasuk 96 titik pengungsian di Lhokseumawe.
Akses darat ke beberapa wilayah benar-benar terputus, termasuk:
• Jalur nasional Sumut–Aceh yang longsor
• Jembatan Meureudu yang menjadi penghubung utama barat–timur Aceh
• Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah yang kini hanya bisa diakses via udara melalui bandara perintis
Sumatra Barat: Jembatan dan Jalur Utama Rusak
Di Sumatra Barat, 23 orang meninggal, 12 hilang, dan 4 luka-luka. Titik terdampak meliputi Padang Panjang, Agam, Tanah Datar, Kota Padang, dan Pasaman Barat.
Beberapa area pengungsian tercatat:
• 50 titik di Pesisir Selatan
• 3 titik di Kota Padang
• Sejumlah titik lain di Solok, Pasaman, dan Tanah Datar
Total sekitar 3.900 KK mengungsi.
Kerusakan infrastruktur cukup parah:
• 5 jembatan rusak di Padang Pariaman
• Jalur nasional Bukittinggi–Padang tertutup longsor di Padang Panjang
• 200 kendaraan sempat terjebak di Agam akibat jalan putus
Penyebab: Siklon Tropis Senyar
BMKG menyebut banjir besar ini dipicu Siklon Tropis Senyar, fenomena yang jarang muncul di wilayah Selat Malaka. Siklon memicu hujan ekstrem, banjir bandang, longsor, serta gelombang tinggi 1,25–2,5 meter di beberapa perairan Sumatra bagian utara.
Sumber : CNN Indonesia
