Dandim 1007/Banjarmasin Sidak SPPG Belitung Utara, Kadin Kalsel Beri Apresiasi

Komandan Distrik Militer (Kodim) 1007/Banjarmasin, Letkol CZI Slamet Riyadi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Belitung Utara. Foto-Setia Bakti/Suara Milenial

SUARAMILENIAL.ID
, BANJARMASIN
— Komandan Distrik Militer (Kodim) 1007/Banjarmasin, Letkol CZI Slamet Riyadi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Belitung Utara. 

Sidak ini merupakan agenda terjadwal untuk memastikan standar kelayakan dapur dalam pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Slamet Riyadi menyampaikan bahwa fasilitas dapur yang dikunjungi telah memenuhi standar kebersihan dan keamanan. 

Mulai dari kerapian ruang pengolahan, penggunaan meja stainless, keamanan instalasi kompor, hingga kelengkapan teknis lainnya dinilai sesuai prosedur.

“Fasilitas di sini sudah profesional. Standarnya bersih, higienis, dan aman. Ini yang kita harapkan bisa diterapkan di seluruh wilayah Banjarmasin,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya penyamaan standar dapur di seluruh SPPG agar insiden serupa yang pernah terjadi tidak terulang. 

Konsistensi kualitas dipandang krusial untuk memastikan keamanan pangan yang disalurkan kepada masyarakat, terutama anak-anak penerima manfaat.

Slamet menjelaskan bahwa sidak dilakukan tanpa pemberitahuan sebagai bentuk supervisi langsung.

Setiap hari, pendampingan dilakukan dengan target minimal dua lokasi dari total 31 SPPG yang berada dalam pengawasan Kodim 1007/Banjarmasin. 

Evaluasi berkala juga akan terus dilakukan setiap pekan.

Apresiasi dari Kadin Kalsel

Wakil Ketua Umum Kadin Kalimantan Selatan, H. Aftahuddin, memberikan apresiasi atas langkah tegas Dandim yang turun langsung melakukan pengawasan ke dapur-dapur pengelola program MBG. 

Menurutnya, sidak seperti ini sangat penting untuk menjaga kualitas layanan gizi bagi anak-anak.

“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih dengan adanya sidak langsung dari Pak Dandim. Dengan pengawasan seperti ini, kami merasa diarahkan, dibimbing, dan diberi masukan tentang apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki,” ujarnya.

Aftah menekankan bahwa MBG merupakan program pemerintah yang harus dijalankan dengan serius. 

Ia menilai kualitas dapur berbanding lurus dengan kualitas gizi yang diterima anak-anak.

“Kalau dapurnya tidak beres, bagaimana anak-anak bisa dapat gizi yang baik? Kita saja kalau makan pasti pilih yang layak dulu. Jangan sampai kualitas untuk anak-anak malah diabaikan,” tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh pengelola MBG di Kalimantan Selatan memanfaatkan waktu tiga bulan ke depan untuk memperbaiki fasilitas dapur dan meningkatkan kualitas layanan. 

Secara bisnis, menurutnya, margin keuntungan yang diterima pengelola sudah memadai sehingga tidak ada alasan untuk tidak meningkatkan mutu layanan.

“Masa sudah dapat keuntungan lumayan, tapi tidak bisa memperbaiki fasilitas dapur? Ini waktunya kita bersatu memperbaiki kualitas, demi membentuk generasi yang sehat dan mencegah stunting,” ujarnya.

Ia berharap seluruh pelaksana MBG dapat terus meningkatkan standar pelayanan agar pangan bergizi yang diberikan benar-benar aman, layak, dan bermanfaat bagi anak-anak di Kalimantan Selatan.

Reporter : Setia Bakti

Editor      : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama