Santri Dayah MUDI Samalanga Tewas Terseret Arus Banjir di Pidie Jaya

Seorang santri Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, M Rais bin Muhammad Zaini (19), ditemukan meninggal setelah terseret arus banjir di Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya, Jumat (29/11/2025). Foto-net

SUARAMILENIAL.ID, ACEH - Seorang santri Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, M Rais bin Muhammad Zaini (19), ditemukan meninggal setelah terseret arus banjir di Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya, Jumat (29/11/2025). 

Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Kamis (28/11/2025) ketika berusaha melintasi rel kereta api yang tergenang banjir bersama empat rekannya.

Rais, santri asal Gampong Teungoh, Kota Langsa, ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB, sekitar 50 meter dari lokasi awal ia hanyut. 

Kondisi banjir yang masih menggenangi sejumlah jalur utama menyulitkan pemulangan jenazah ke Langsa. Korban kemudian dimakamkan di kampung neneknya di Kabupaten Pidie.

Guru senior Dayah MUDI, Tgk Hendri, membenarkan kabar duka tersebut. Ia mengenang Rais sebagai santri yang santun dan tekun. 

“Santri ini sempat dinyatakan hilang hampir 20 jam sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Kami sangat berduka,” ujarnya dilansir nuonline, Sabtu (29/11/2025).

Arus Deras Tiba-tiba Menguat

Musibah terjadi ketika Rais dan empat rekannya—Multazam (23), Firman Syah (20), M Sidik (23), dan M Rifki (17)—melintasi rel kereta api yang terendam banjir di dekat Kantor Polsek Jangka Buya. 

“Arus air tiba-tiba menguat dan menyeret mereka. Dua santri berhasil diselamatkan rekannya, tetapi Rais hanyut dalam hitungan detik,” ujar Tgk Hendri.

Kapolres Pidie Jaya AKBP Faisal Pasaribu melalui Kapolsek Jangka Buya Ipda Mustafa mengatakan aparat gabungan segera melakukan pencarian setelah menerima laporan hilangnya korban. 

“Personel Polsek, TNI, dan warga langsung turun. Kondisi sangat sulit karena arus kuat dan pencarian dilakukan dalam keadaan gelap,” katanya.

Pencarian berlanjut hingga larut malam dengan perahu seadanya, lalu dilanjutkan kembali pada Jumat pagi. 

Tim menyisir aliran banjir di area persawahan hingga akhirnya menemukan korban.

Imbauan Kewaspadaan

Ipda Mustafa mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak memaksakan perjalanan ketika banjir menggenangi wilayah. 

“Banjir dan arus deras sangat berbahaya. Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada,” ujarnya.

Suasana haru mewarnai evakuasi ketika jenazah berhasil diangkat dari lokasi. Para santri, relawan, dan warga menundukkan kepala dan memanjatkan doa bagi almarhum.

Editor : Muhammad Robby

Lebih baru Lebih lama