![]() |
| Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan rencana pemerintah untuk menghentikan impor bahan bakar minyak (BBM) jenis solar mulai 2026. Foto-ANTARA |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan rencana pemerintah untuk menghentikan impor bahan bakar minyak (BBM) jenis solar mulai 2026.
Kebijakan tersebut ditopang oleh beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) PT Pertamina (Persero) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Agenda kami pada 2026 tidak ada impor solar lagi,” ujar Bahlil di Jakarta, Minggu (28/12), seperti dikutip Antara.
Menurut Bahlil, penghentian impor solar akan dilakukan apabila pasokan dalam negeri telah mencukupi.
Namun, pemerintah masih membuka kemungkinan impor terbatas jika kilang RDMP Balikpapan belum beroperasi penuh pada awal 2026.
“Tergantung Pertamina. Kalau misalnya baru beroperasi Maret, Januari dan Februari mungkin masih impor sedikit. Tapi kalau Januari sudah jalan, Februari tidak perlu impor. Untuk apa impor kalau sudah siap? Namun kalau belum siap dan kebutuhan mendesak, kita tidak boleh sampai kekurangan energi,” ujarnya.
Terkait kualitas solar, Bahlil menyatakan pemerintah juga berkomitmen meningkatkan mutu BBM. “Upayanya ke arah sana. Kita terus lakukan yang terbaik,” katanya.
Sebelumnya, pada November lalu, Bahlil juga menyampaikan keyakinan pemerintah untuk menghentikan impor solar pada 2026.
Hal itu ditopang oleh penyelesaian RDMP Balikpapan serta kebijakan peningkatan bauran biodiesel hingga 50 persen (B50).
“Kami melaporkan kepada Bapak Presiden, 2026 insyaallah kita tidak akan impor solar lagi. RDMP kilang Balikpapan akan diresmikan, dan jika B50 kita dorong, pasokan solar berpotensi surplus, bahkan bisa diekspor,” kata Bahlil usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Senin (3/11).
Bahlil menambahkan, kombinasi RDMP Balikpapan dan kebijakan B50 berpotensi menciptakan kelebihan pasokan solar di dalam negeri.
“Kami masih menghitung detailnya, tetapi targetnya RDMP jadi, B50 berjalan, dan solar kita oversupply,” ujarnya.
Saat ditanya mengenai jadwal operasional RDMP Balikpapan, Bahlil memastikan proyek tersebut tetap sesuai rencana.
“RDMP-nya 10 November,” katanya.
Ia menegaskan, kebijakan penghentian impor solar merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto.
“Ini perintah Bapak Presiden dan harus kita selesaikan dengan baik. Kalau semua sudah kita lakukan, insyaallah Presiden juga memahami,” ujar Bahlil.
Sumber : ANTARA
