Jeritan dari Aceh: Pasar Diserbu, Warga Kehabisan Air dan Makanan

 

Foto-Dok/REPUBLIK.co.id

SUARAMILENIAL.ID, ACEH – Suara pilu datang dari warga yang terdampak banjir besar di sejumlah wilayah Aceh. Bantuan belum juga menyentuh banyak titik pengungsian, sementara persediaan makanan, air minum, hingga akses listrik hampir sepenuhnya lumpuh.

“Di sini berat sekali, semua akses jalan putus dari Bireuen dan Takengon,” kata Iin Yuningsih, mengutip pesan WhatsApp dari sepupunya di Bireuen, Sabtu malam. Sang sepupu bahkan harus menumpang WiFi di kantor bupati hanya untuk mengabari keluarga karena jaringan internet nyaris tak ada.

Pasar Diserbu, Harga Melonjak, Stok Menipis

Warga mengaku tak ada pasokan bahan makanan yang masuk sejak banjir memperparah kondisi daerah. Pasar-pasar lokal langsung “diserbu” warga yang membeli kebutuhan pokok dalam jumlah besar. Telur, beras, hingga air mineral menjadi barang langka.

“Pasar sudah habis diserbu. Telur, beras, semua habis,” ujar Iin.

BBM dan Uang Tunai Dibatasi

Di Bener Meriah, kondisi tak jauh berbeda. Ismayanti, warga setempat, menyebut antrean bahan bakar mengular panjang di Pertashop Buntul.

“Warga cuma boleh beli dua liter bensin. Antrinya panjang sekali,” katanya.

Tak hanya itu, penarikan uang tunai di bank dibatasi maksimal Rp 500 ribu per keluarga, membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan harian. Sama seperti di Bireuen, listrik dan internet juga padam hampir total, memaksa banyak warga berjalan ke dataran tinggi demi mencari sinyal.

Upaya Pemerintah: Jalur Terisolasi Mulai Dibuka

Pemerintah Aceh mengerahkan enam alat berat ke kawasan Gunung Salak, Aceh Utara, untuk membuka isolasi Bener Meriah yang tertutup longsor. Ketua Posko Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, M. Nasir, mengatakan bahwa jalur Aceh Tengah–Bener Meriah kini sudah bisa dilewati.

“Saat ini kami sedang membuka jalur Aceh Utara–Bener Meriah. Insya Allah beberapa hari ke depan selesai,” ujarnya di Banda Aceh.

Menurut Nasir, jalur Bireuen lebih sulit ditembus karena longsoran terjadi di banyak titik. Sementara itu, alat berat dari pemerintah dan pihak ketiga dikerahkan untuk mempercepat pembersihan jalan.

Jembatan Darurat Dibangun untuk Akses Bantuan

PUPR Aceh juga tengah membangun jembatan bailey di kawasan Awe Geutah sebagai jalur alternatif penghubung Bireuen–Aceh Utara setelah jembatan utama putus akibat banjir.

“Pengerjaan jembatan ditargetkan tuntas empat hari ke depan,” kata Nasir yang juga Sekda Aceh.

Karena akses darat terputus di banyak lokasi, distribusi bantuan akhirnya dilakukan melalui jalur laut, darat terbatas, dan udara.

Sumber : REPUBLIK.CO.ID

Lebih baru Lebih lama