SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA — Maraknya kejahatan siber di industri pasar modal jadi perhatian serius Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ancaman ini tidak hanya menyasar perusahaan sekuritas, tetapi juga para investor yang lengah menjaga keamanan data pribadinya.
Deputi Komisioner Pengawasan Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Eddy Manindo Harahap, menegaskan bahwa keamanan siber adalah tanggung jawab bersama, baik dari sisi penyedia jasa keuangan maupun nasabah.
“Kalau bicara soal keamanan siber, bukan hanya penyedia jasa yang harus memperkuat sistemnya. Dari sisi investor juga harus waspada, karena serangan siber selalu mencari titik terlemah,” ujar Eddy dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/12).
Menurut Eddy, pelaku kejahatan siber tidak selalu menyerang langsung sistem perusahaan sekuritas. Celah justru sering ditemukan dari sisi investor, terutama yang lalai menjaga user ID dan password akun investasinya.
Sebagai langkah pencegahan, OJK telah menerbitkan POJK Nomor 13 Tahun 2025 yang menekankan pentingnya penerapan manajemen risiko teknologi informasi di perusahaan efek.
“OJK menegaskan agar perusahaan sekuritas memiliki kebijakan yang jelas terkait manajemen risiko teknologi informasi,” jelasnya.
Tak hanya itu, Eddy juga mengingatkan investor untuk lebih berhati-hati dan tidak sembarangan membagikan data pribadi, bahkan kepada orang terdekat sekalipun. Pasalnya, berbagai modus penipuan digital seperti phishing dan social engineering kini semakin marak.
“Modus-modusnya makin canggih, jadi investor harus ekstra waspada,” tambahnya.
OJK pun mengingatkan bahwa pelaku kejahatan siber akan terus mencari celah dan menyerang dari berbagai arah. Karena itu, Eddy mendorong perusahaan sekuritas untuk bergabung dalam Indonesia Anti Scam Center (IASC).
Melalui IASC, pelaku industri keuangan dapat saling berbagi informasi terkait penipuan, hingga melakukan langkah cepat seperti pemblokiran rekening yang terindikasi terlibat scam.
“Kalau ada nasabah terkena scam, informasinya bisa langsung dibagikan dan ditindaklanjuti,” tutup Eddy.
