Penduduk IKN Tembus 147.427 Jiwa pada 2025, Didominasi Gen Z dan Milenial

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai 147.427 jiwa pada 2025. Data tersebut merupakan hasil Pendataan Penduduk Ibu Kota Nusantara (PPIKN) 2025 yang dilaksanakan BPS bersama Otorita IKN (OIKN). Foto-detikcom

SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai 147.427 jiwa pada 2025. Data tersebut merupakan hasil Pendataan Penduduk Ibu Kota Nusantara (PPIKN) 2025 yang dilaksanakan BPS bersama Otorita IKN (OIKN).

“Berdasarkan hasil PPIKN 2025, penduduk IKN di wilayah delineasi tercatat sebanyak 147.427 jiwa atau setara 43.293 rumah tangga,” ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Diseminasi Hasil dan Penyampaian Dokumen Publikasi PPIKN 2025 di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

Dari sisi persebaran wilayah, kepadatan penduduk tertinggi berada di Desa Samboja Kuala (Kecamatan Samboja), Desa Muara Jawa Ulu dan Desa Muara Jawa Pesisir (Kecamatan Muara Jawa), serta Desa Telemow (Kecamatan Sepaku). Kepadatan penduduk di kawasan tersebut tercatat lebih dari 400 jiwa per kilometer persegi.

Berdasarkan kelompok generasi, penduduk IKN didominasi generasi muda. Generasi Z menjadi kelompok terbesar dengan porsi 27,20 persen, disusul generasi milenial sebesar 23,54 persen, serta generasi pascagen Z atau generasi Alpha sebesar 22,28 persen. Adapun generasi X mencapai 19,29 persen, baby boomer 7,14 persen, dan pre-boomer 0,55 persen.

“Dengan demikian, lebih dari separuh penduduk IKN berasal dari generasi Z dan generasi milenial,” kata Amalia.

Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Penduduk laki-laki tercatat sebanyak 75.974 jiwa atau 51,53 persen, sedangkan perempuan berjumlah 71.453 jiwa atau 48,47 persen. Rasio jenis kelamin IKN mencapai 106, yang berarti terdapat 106 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.

BPS juga mencatat tingginya mobilitas penduduk ke wilayah IKN. Migrasi masuk seumur hidup pada 2025 tercatat sebesar 41,16 persen. Artinya, sekitar empat dari sepuluh penduduk IKN dilahirkan di luar wilayah IKN. Daerah asal migran seumur hidup terbesar berasal dari Sulawesi Selatan (28,11 persen), Jawa Timur (23,51 persen), dan Kalimantan Timur (19,86 persen).

Sementara itu, migrasi masuk risen—yakni penduduk yang lima tahun sebelumnya tinggal di luar wilayah IKN—tercatat sebesar 6,03 persen. Migran risen terbanyak berasal dari Kalimantan Timur (29,30 persen), Sulawesi Selatan (20,36 persen), dan Jawa Timur (12,91 persen).

Dari sisi pendidikan, BPS mencatat 6,96 persen penduduk IKN merupakan lulusan perguruan tinggi. Sekitar 30 persen berpendidikan SMA, 17 persen lulusan SMP, dan 46,05 persen berpendidikan SD ke bawah.

Fertilitas dan Mortalitas

Dalam aspek kependudukan lainnya, angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) IKN pada 2025 tercatat sebesar 2,14. Angka ini menunjukkan bahwa perempuan di IKN selama masa reproduksi rata-rata melahirkan dua hingga tiga anak dan telah mendekati tingkat penggantian penduduk (replacement level).

Puncak kelahiran tertinggi terjadi pada perempuan usia 25–29 tahun, dengan sekitar 126–127 kelahiran hidup per 1.000 perempuan pada kelompok usia tersebut.

Sementara itu, angka kematian bayi di IKN tercatat sebesar 14,16 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun angka kematian ibu mencapai 143 kematian per 100.000 kelahiran hidup, atau setara sekitar satu hingga dua kematian ibu per 1.000 kelahiran hidup.

Sumber    : Republika.co.id

Lebih baru Lebih lama