SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan peresmian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur, masih menunggu penyesuaian jadwal Presiden Prabowo Subianto.
Pemerintah menginginkan peresmian proyek strategis nasional tersebut dilakukan langsung oleh Presiden.
“Kita harus menyesuaikan dengan jadwal Bapak Presiden. Kita ingin Bapak Presiden yang meresmikan,” ujar Bahlil dilansir Republika.co.id, Selasa (16/12/2025) petang.
Bahlil menegaskan, secara prinsip seluruh aspek operasional, teknis, serta keselamatan kilang telah memenuhi standar yang ditetapkan. Ia memastikan belum diresmikannya RDMP Balikpapan bukan disebabkan kendala substansial, melainkan semata persoalan teknis penjadwalan.
“Persoalannya cuma persoalan teknis, bukan yang lain-lain. Insyaallah bulan-bulan ini kita usahakan bisa selesai,” katanya.
Peresmian RDMP Balikpapan menjadi bagian penting dari upaya pemerintah memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM). Proyek ini merupakan komitmen pemerintah melalui PT Pertamina dalam mewujudkan swasembada energi.
Melalui RDMP, Kilang Balikpapan akan memiliki kapasitas pengolahan hingga 360 ribu barel per hari. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 22–25 persen atau hampir seperempat kebutuhan BBM nasional.
Selain itu, RDMP Balikpapan memungkinkan produksi petrokimia hingga sekitar 283 ribu ton per tahun. Kualitas BBM yang dihasilkan juga ditingkatkan menjadi setara standar Euro V dengan kandungan sulfur 10 ppm, dari sebelumnya Euro II.
Proyek ini ditargetkan mampu meningkatkan yield valuable product kilang hingga 91,8 persen. Produk yang dihasilkan meliputi BBM, LPG, serta produk petrokimia.
Dengan beroperasinya RDMP Balikpapan secara penuh, pemerintah berharap ketahanan energi nasional semakin kuat dan pasokan energi dalam negeri dapat lebih terjamin.
Editor : Muhammad Robby
