Peran Tim Analis Jadi Kunci, Persija Tetap Perkasa Meski Mauricio Souza Absen

 

Foto-Dok/CNN Indonesia

SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA – Persija Jakarta tetap tampil meyakinkan meski harus bermain tanpa kehadiran pelatih kepala Mauricio Souza di pinggir lapangan. Macan Kemayoran sukses menaklukkan Bhayangkara FC dengan skor telak 3-0 pada laga tunda BRI Super League di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (29/12/2025).

Asisten pelatih Persija, Ricky Nelson, mengungkapkan peran penting tim analis dalam kemenangan tersebut. Absennya Mauricio Souza akibat akumulasi kartu kuning membuat komunikasi langsung dari bangku pelatih terbatas. Namun, pasokan data dan analisis dari tim analis menjadi solusi krusial.

“Memang ada regulasi yang melarang komunikasi langsung. Tapi sebelum pertandingan kami sudah berkomunikasi, dan selama laga ada tim analis yang memberi masukan kepada kami di bawah,” ujar Ricky dalam jumpa pers usai pertandingan.

Menurut Ricky, informasi dari tim analis membantu staf pelatih mengambil keputusan, termasuk melakukan penyesuaian strategi saat Persija unggul 1-0 di babak pertama.

“Jadi tetap ada komunikasi dengan analis kita yang di atas,” tambahnya.

Persija membuka keunggulan lewat gol penalti Allano de Souza pada menit ke-45+5. Keunggulan tersebut diperbesar lewat gol bunuh diri Putu Gede pada menit ke-62 dan disempurnakan oleh Jordi Amat pada menit ke-78.

Pernyataan Ricky diamini oleh gelandang Persija, Hanif Sjahbandi, yang masuk sebagai pemain pengganti di menit-menit akhir laga. Ia menilai kemenangan ini merupakan hasil dari persiapan matang selama latihan.

“Informasi yang diinginkan pelatih sudah disampaikan selama latihan. Jadi pertandingan ini hasil dari persiapan yang sangat baik, dan semoga ke depannya terus berbuah hasil positif,” kata Hanif.

Meski menang telak, Ricky mengakui timnya sempat kesulitan membongkar pertahanan Bhayangkara yang bermain disiplin di awal laga. Situasi ini mengingatkannya pada kekalahan Persija dari Semen Padang sepekan sebelumnya.

“Membongkar pertahanan bisa dengan banyak cara, penetrasi, set piece, atau penalti seperti hari ini. Hampir semua tim menghadapi kami dengan low block, dan ini jadi PR agar pemain depan bisa lebih kreatif,” jelasnya.

Tambahan tiga poin membuat Persija naik ke posisi ketiga klasemen sementara BRI Super League dengan 32 poin, hanya terpaut dua angka dari Persib Bandung dan Borneo FC di papan atas. Selanjutnya, Persija dijadwalkan menjamu Persijap Jepara pada Sabtu (3/1/2026).

Di kubu lawan, pelatih Bhayangkara FC Paul Munster mengakui timnya tengah berada dalam periode sulit. Kekalahan dari Persija memperpanjang tren negatif Bhayangkara yang hanya meraih satu poin dari empat laga terakhir.

“Tampil melawan tim bagus itu selalu sulit. Sekarang kami harus melihat apakah para pemain bisa naik level. Mungkin bagi sebagian pemain, level ini terlalu tinggi,” ujar Munster.

Ia juga menyinggung komposisi pemain asing yang belum sepenuhnya diturunkan sebagai starter, sembari menegaskan pentingnya menjaga kekompakan tim.

Bhayangkara saat ini berada di posisi ke-10 klasemen dengan 19 poin. Kapten tim, Dendy Sulistyawan, mengaku kecewa dengan hasil yang didapat, meski menyadari kualitas lawan.

“Kami tidak bisa menerima kekalahan beruntun, tapi kami juga sadar Persija dan Persib punya kualitas dan sedang bersaing di jalur juara. Kami sudah berusaha, tapi faktanya belum bisa ambil poin,” kata Dendy.

Setelah laga ini, Bhayangkara yang bermarkas di Lampung akan melanjutkan perjuangan dengan menjamu Dewa United pada Senin (5/1/2026).

Sumber : Republika.co.id

Lebih baru Lebih lama