SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN — Tenaga Ahli Gubernur Kalimantan Selatan Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H.M. Tasriq Usman, menegaskan bahwa transparansi biaya sekolah merupakan isu strategis dalam pembangunan sektor pendidikan di Kalimantan Selatan.
Keterbukaan dinilai penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus menjaga kepercayaan publik.
Hal tersebut disampaikan Tasriq saat menjadi narasumber dalam program Banua Bicara bertema “Biaya Sekolah Transparan, Pendidikan Berkualitas” yang disiarkan dari Studio 1 TVRI Kalimantan Selatan, Banjarmasin, Rabu (24/12/2025).
Tasriq mengatakan, komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap dunia pendidikan tergolong kuat, salah satunya ditopang oleh latar belakang Gubernur Kalsel yang pernah berprofesi sebagai guru dan mengajar di daerah terpencil.
“Kita bersyukur Kalimantan Selatan dipimpin oleh seorang gubernur yang memahami persoalan pendidikan dari akar rumput, termasuk tantangan dan kesejahteraan guru,” ujar Tasriq.
Ia juga menilai perhatian pimpinan daerah terhadap sektor pendidikan cukup besar, termasuk Sekretaris Daerah yang memiliki latar belakang sebagai pendidik.
Kondisi tersebut, menurutnya, menjadi modal penting dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih berpihak kepada masyarakat.
Terkait penunjukan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Tasriq menyebut proses tersebut dilakukan melalui pertimbangan matang dengan mengedepankan kualitas sumber daya manusia, pengalaman, serta pendekatan kepemimpinan.
“Ibu Galuh Tantri Narindra memiliki pengalaman yang kuat dan pendekatan kepemimpinan yang humanis. Dalam waktu kurang dari delapan bulan, sejumlah program sudah menunjukkan hasil yang positif,” katanya.
Tasriq juga menanggapi berbagai isu yang berkembang di masyarakat terkait dunia pendidikan. Ia menegaskan bahwa setiap laporan harus disikapi secara objektif dan proporsional.
“Jika ada persoalan nyata di lapangan, tentu akan ditindaklanjuti. Namun jika tidak benar, jangan sampai isu tersebut dibesar-besarkan karena dapat merusak kepercayaan publik,” ujarnya.
Lebih jauh, Tasriq menekankan bahwa kualitas pendidikan tidak semata ditentukan oleh besaran biaya, melainkan oleh empat pilar utama, yakni manajemen pendidikan, kualitas sumber daya manusia, proses belajar mengajar, serta ketersediaan sarana dan prasarana.
“Jika keempat aspek ini dikelola secara baik dan transparan, maka kualitas pendidikan di Kalimantan Selatan akan semakin meningkat dan berdaya saing,” tuturnya.
Program Banua Bicara diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya keterbukaan biaya pendidikan sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap kebijakan pendidikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Selain Tasriq, hadir pula sebagai narasumber Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Galuh Tantri Narindra.
Editor : Muhammad Robby
