![]() |
Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mulai mengeruk sejumlah sungai yang kerap menjadi titik genangan saat curah hujan tinggi dan air pasang. Foto-ANTARA |
SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mulai mengeruk sejumlah sungai yang kerap menjadi titik genangan saat curah hujan tinggi dan air pasang.
Langkah ini merupakan bagian dari program normalisasi sungai yang masuk dalam agenda penanganan banjir tahun 2025.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, mengatakan sedikitnya lima sungai menjadi prioritas pengerukan: Sungai Tatas, Teluk Dalam, Jafri Zamzam, Belitung, dan Pemurus.
“Beberapa sungai kondisinya sudah cukup dangkal sehingga sering memicu banjir saat hujan deras atau rob,” kata Suri di Banjarmasin, Jumat, 21 Juni 2025.
Ia menjelaskan, pengerukan telah dimulai di sejumlah lokasi. Alat berat sudah bekerja di Sungai Tatas dan Jafri Zamzam, sementara pengerjaan di Teluk Dalam masih dalam tahap persiapan.
Program ini, menurut Suri, merupakan bagian dari misi 100 hari kerja Wali Kota Banjarmasin H. Muhammad Yamin HR dan Wakil Wali Kota Hj. Ananda.
“Kami harus bergerak cepat. Ini adalah bagian dari visi mewujudkan Banjarmasin Maju Sejahtera,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, Pemkot menggandeng Perumda Pengelola Air Limbah Domestik (PALD) untuk membantu membersihkan drainase yang bermuara ke sungai.
Pengerukan dilakukan dengan menyedot endapan lumpur agar kapasitas sungai menampung air bisa meningkat.
Suri menambahkan, perbaikan sungai di Kota Seribu Sungai ini dilakukan bertahap, mengingat jumlah sungai aktif yang tercatat mencapai 120 alur air, baik berukuran besar, sedang, maupun kecil.
Salah satu proyek terbesar saat ini adalah normalisasi Sungai Veteran di kawasan Banjarmasin Tengah, kanal warisan masa kolonial Belanda.
Proyek tahap awal sepanjang 900 meter tersebut dikerjakan dengan dukungan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Normalisasi Sungai Veteran ini juga didukung oleh Bank Dunia dengan target dana mencapai Rp1 triliun,” kata Suri. (*)