![]() |
| Komisi III DPRD Kalimantan Selatan menegaskan komitmennya mengawal pembangunan infrastruktur strategis di Banua. Foto-Dok DPRD Kalsel |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA – Komisi III DPRD Kalimantan Selatan menegaskan komitmennya mengawal pembangunan infrastruktur strategis di Banua.
Dalam pertemuan dengan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Selasa, 9 September 2025, dua proyek vital yang diprioritaskan adalah perbaikan Jembatan Sungai Batang Banyu I di Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, serta perbaikan jalan nasional yang amblas di KM 171 Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.
Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Mustaqimah, mengatakan jembatan di Bati-Bati mengalami kerusakan berat akibat kecelakaan tunggal pada 30 Maret lalu dan sempat menghambat arus lalu lintas.
“Jembatan ini menjadi prioritas karena berdampak langsung pada kelancaran logistik dan mobilitas warga,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kalsel, Alpiya Rakhman, juga menyoroti kerusakan jalan nasional di Satui.
“Segera perlu ditangani karena jalur ini urat nadi distribusi barang dan mobilitas masyarakat,” katanya.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri anggota Komisi III lainnya, aspirasi masyarakat disampaikan langsung kepada Ditjen Bina Marga.
Kepala BPJN Kalsel, Yonatan Hendrik Parjoko, yang menerima rombongan, menyatakan pihaknya saat ini menjalankan empat program prioritas konstruksi fisik.
Di antaranya pembangunan Jembatan Sungai Batang Banyu I, preservasi Jalan Lingkar Walangsi–Kopralikse, peningkatan Jalan SSBN TAA, serta rekonstruksi jalan Bundaran Hidayat–Lumpangi–batas Kaltim.
“Progres sebagian besar proyek sudah di atas 40 persen dan ditargetkan rampung bertahap hingga akhir 2025,” kata Hendrik.
Mustaqimah menambahkan, beberapa proyek infrastruktur lain juga sudah mulai masuk tahap pengerjaan.
“Selain rehabilitasi jembatan di Bati-Bati, ada proyek Kelok 12 dan Jembatan Pulau Laut yang berjalan dengan skema multiyears. Kami berharap tidak ada hambatan sehingga penyelesaiannya tepat waktu,” ujarnya.
Editor : Muhammad Robby
