SUARAMILENIAL.ID, BUNTOK – Bidang Bina Jasa Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) terus tancap gas memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor konstruksi.
Langkah ini diwujudkan lewat berbagai program pembinaan, pelatihan, dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi di daerah.
Kepala Bidang Jasa Konstruksi Dinas PUPR Barsel, Hawinu, ST, menjelaskan bahwa meski bidang yang dipimpinnya tidak menangani pekerjaan fisik seperti bidang lainnya, namun peran mereka sangat strategis dalam menjaga standar kompetensi para tenaga konstruksi.
“Kami di Bina Jasa Konstruksi fokus pada pembinaan pelaku jasa konstruksi, termasuk sosialisasi dan sertifikasi sesuai dasar hukum — yakni UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, yang juga bagian dari UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020,” jelas Hawinu, Selasa (21/10/2025).
Di bawah arahan Kepala Dinas PUPR Barsel Dr. Ita Minarni, ST., MM., pihaknya telah melaksanakan berbagai program penting, salah satunya sertifikasi tenaga kerja konstruksi di berbagai level — mulai dari tukang, operator, teknisi, hingga tenaga ahli.
“Kami sudah bekerja sama dengan Kementerian PUPR melalui Balai BDKW 5 serta Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Tengah untuk kegiatan sertifikasi ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, bidang Bina Jasa Konstruksi juga tengah menyiapkan pelatihan menggambar teknik dan workshop pengenalan software teknik, seperti AutoCAD dan Building Information Management (BIM).
Tujuannya agar para tenaga teknis, baik dari aparatur pemerintah maupun pelaku usaha jasa konstruksi, bisa lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Ke depan, kami ingin adakan workshop AutoCAD dan pelatihan BIM. Ini penting agar tenaga kita makin terampil dan siap menghadapi era digitalisasi konstruksi,” tambahnya.
Selain pembinaan SDM, pihaknya juga rutin melakukan review harga satuan konstruksi daerah setiap tahun. Langkah ini dilakukan untuk memastikan standar biaya konstruksi tetap efisien dan proporsional.
“Kita jaga agar harga satuan tetap standar, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Tujuannya agar efisien dan adil untuk semua pihak,” tegasnya.
Sebagai penutup, Hawinu mengingatkan seluruh tenaga kerja konstruksi di Kabupaten Barito Selatan untuk segera melengkapi diri dengan sertifikat keahlian atau keterampilan, karena dokumen tersebut kini menjadi syarat wajib dalam proses lelang dan pelaksanaan proyek konstruksi.
“Kami mengimbau seluruh tenaga kerja — baik teknisi, operator, maupun pengawas — untuk segera mengurus sertifikasinya. Ini bukan sekadar kewajiban, tapi juga bukti kompetensi yang diakui secara resmi,” pungkasnya.
