Kalsel Atasi Krisis Minyak Goreng, Produksi Lokal Mulai Beredar Awal Oktober 2025


SUARAMILENIAL.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bergerak cepat mengatasi kelangkaan minyak goreng murah di pasaran. Setelah melalui koordinasi intensif, Pemprov Kalsel akhirnya mengantongi izin produksi lokal dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menyuplai minyak goreng curah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Ahmad Bagiawan, menjelaskan selama ini persoalan utama bukan pada permintaan, melainkan pasokan. Banyak produsen kesulitan mendistribusikan Minyakita karena terkendala izin repacking dan bahan baku.

“Problem Minyakita di Kalsel bukan pada permintaan, tapi pada suplai. Beberapa produsen belum bisa mendistribusikan karena belum kantongi izin atau belum dapat pasokan minyak curah,” ujar Gia, Rabu (1/10/2025).

Produsen Lokal di Banjar Siap Produksi

Kabar baik datang di akhir September. Salah satu perusahaan di Kabupaten Banjar telah memperoleh izin produksi sekaligus repacking, dan dijadwalkan mulai beroperasi awal Oktober 2025.

“Insya Allah awal Oktober ini mereka mulai produksi. Ini tentu akan sangat membantu mengurai persoalan pasokan minyak goreng sesuai HET di pasaran,” ungkap Gia.

Saat ini, terdapat dua produsen utama yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng curah di Kalsel. Salah satunya di Gambut, Kabupaten Banjar, sudah siap beroperasi. Sementara produsen di Banjarbaru masih menunggu pasokan bahan baku.

Pemprov Kalsel juga menjalin komunikasi dengan Sinar Mas di Tarjun, Kotabaru, untuk memastikan kuota distribusi minyak curah bisa masuk ke Kalsel.

Dukungan Penuh Gubernur Kalsel

Langkah cepat ini tak lepas dari arahan Gubernur Kalsel H. Muhidin, yang menekankan pentingnya menjaga ketersediaan bahan pokok, termasuk minyak goreng.

“Berkat arahan langsung dari Pak Gubernur, kita akhirnya berhasil memperoleh izin dari Kemendag. Bahkan rencananya beliau akan hadir saat produksi perdana dilakukan nanti,” kata Gia.

Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi ke Kabupaten

Selain mempersiapkan produksi lokal, Dinas Perdagangan Kalsel juga telah menyalurkan minyak goreng curah bersubsidi ke sejumlah wilayah. Pasokan sudah masuk ke Tanah Laut, Barito Kuala (Marabahan), dan Hulu Sungai Tengah (Barabai).

“Hari ini saja sudah masuk dua toko di Tanah Laut yang menerima suplai. Secara bertahap kita akan perluas distribusi ke kabupaten lain,” tambahnya.

Minyak goreng curah bersubsidi ini dijual dengan label resmi pemerintah dan sesuai HET Rp15.700 per liter.

Harapan Pemerintah Daerah

Dengan dimulainya produksi lokal serta distribusi langsung ke lapangan, Pemprov Kalsel optimistis masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan minyak goreng murah.

“Ini adalah langkah konkret dari daerah untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Kita harap minyak goreng dengan HET bisa benar-benar tersedia luas di seluruh Kalsel,” pungkas Gia. (*)

Lebih baru Lebih lama