SUARAMILENIAL.ID, KUALA LUMPUR — Peringkat tim nasional Malaysia di ranking FIFA dipastikan terancam merosot tajam setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menjatuhkan sanksi akibat penggunaan pemain tidak sah dalam tiga pertandingan kalender internasional tier 1 atau FIFA Matchday.
Dalam pengumuman resmi yang dirilis Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) pada Rabu (17/12/2025), FIFA menyatakan FAM melanggar Pasal 19 Kode Disiplin FIFA edisi 2025. Atas pelanggaran tersebut, Malaysia dijatuhi hukuman kekalahan 0-3 pada tiga pertandingan internasional.
Tiga laga yang terkena sanksi yakni pertandingan melawan Cape Verde yang semula berakhir imbang 1-1 pada 29 Mei, kemenangan 2-1 atas Singapura pada 4 September, serta kemenangan 1-0 atas Palestina pada 8 September.
Dengan perubahan hasil menjadi kekalahan 0-3 di ketiga laga tersebut, Malaysia berpotensi kehilangan poin signifikan dalam perhitungan ranking FIFA. Pasalnya, dua kemenangan dan satu hasil imbang itu sebelumnya berkontribusi langsung terhadap kenaikan peringkat Harimau Malaya.
Saat ini Malaysia menempati peringkat ke-116 dunia dengan koleksi 1.168,41 poin. Tim asuhan Peter Cklamovski tercatat mengalami tren kenaikan peringkat sejak Oktober 2024, dengan lonjakan paling signifikan terjadi pada periode April hingga Juli 2025.
Namun, dengan sanksi tersebut, posisi Malaysia menjadi rawan tergeser. Sejumlah negara berada tepat di bawahnya, antara lain Gambia, Sudan, dan Namibia. Malaysia hanya unggul 6,86 poin dari Gambia, 14,85 poin dari Sudan, serta 15,19 poin dari Namibia.
Selain sanksi pertandingan, FIFA juga menjatuhkan denda sebesar 10.000 franc Swiss atau sekitar Rp209 juta kepada FAM.
Sebelumnya, pada September 2025, FIFA telah menjatuhkan denda lebih besar kepada FAM senilai 350.000 franc Swiss terkait kasus serupa.
Selain itu, tujuh pemain naturalisasi Malaysia juga dikenai denda masing-masing sebesar 2.000 franc Swiss serta sanksi larangan bermain selama 12 bulan karena terbukti terlibat penggunaan dokumen tidak sah.
Sanksi berlapis tersebut menjadi pukulan serius bagi sepak bola Malaysia, baik dari sisi prestasi maupun reputasi di tingkat internasional.
Editor : Muhammad Robby
