![]() |
| Foto-Dok/Republika.co.id |
SUARAMILENIAL.ID, SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) resmi menerapkan teknologi pengawasan canggih guna melindungi ekosistem laut. Kebijakan ini dijalankan melalui program Strategi Pengawasan Intensif Kelautan dan Perikanan atau Strategi Pintar, yang mulai diterapkan sejak Senin.
Program tersebut hadir sebagai upaya menjawab tantangan lemahnya koordinasi pengawasan serta tingginya pelanggaran di wilayah perairan. Fokus pengawasan diarahkan pada kawasan perairan kritis, mulai dari Kabupaten Berau, Paser, Kutai Kartanegara, hingga Kota Bontang.
Kepala DKP Kalimantan Timur, Irhan Hukmaidy, menegaskan Strategi Pintar menjadi langkah penting dalam memperkuat sistem pengawasan laut yang selama ini masih menghadapi berbagai keterbatasan.
“Dengan teknologi ini, pengawasan dapat dilakukan lebih cepat, akurat, dan terintegrasi,” ujar Irhan.
Dalam mendukung program tersebut, DKP Kaltim memperoleh bantuan unit pengawasan modern dari Global Conservation San Francisco melalui Yayasan Laut Biru Derawan. Salah satu teknologi yang kini dioperasikan adalah radar Marine Monitor (M2) yang dipasang di Tanjung Batu, Kepulauan Derawan, untuk mendeteksi pergerakan kapal secara real-time.
Perhatian khusus diberikan pada kawasan Kepulauan Derawan yang merupakan bagian dari Coral Triangle sekaligus warisan dunia UNESCO. Kawasan ini dinilai memiliki nilai ekologis global yang harus dijaga secara ketat.
Hasil awal penerapan sistem ini dinilai cukup efektif. Dalam beberapa operasi pengawasan, DKP Kaltim berhasil mengidentifikasi belasan kapal yang diduga menggunakan alat tangkap terlarang jenis pukat tunda di zona merah.
Selain mengandalkan teknologi, DKP Kaltim juga memperkuat kolaborasi lintas sektor bersama TNI Angkatan Laut dan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud). Kerja sama ini difokuskan pada penindakan tegas terhadap praktik illegal fishing dan destructive fishing yang merusak terumbu karang.
Irhan menyebut, penguatan pengawasan laut tidak hanya berdampak pada pelestarian lingkungan, tetapi juga berkontribusi besar terhadap keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir.
“Upaya ini diharapkan mampu menyelamatkan potensi ekonomi laut bernilai triliunan rupiah, sekaligus menjamin kesejahteraan nelayan tradisional,” pungkasnya.
Dengan penerapan teknologi pengawasan modern, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur optimistis ekosistem laut tetap terjaga dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Sumber : Republika.Co.Id
