![]() |
| Foto-Dok/Republika.co.id |
SUARAMILENIAL.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meningkatkan kewaspadaan menyusul munculnya tiga siklon yang berpotensi memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, kepada Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta.
Faisal mengungkapkan, tiga sistem cuaca tersebut terdiri atas siklon tropis Bakung serta dua bibit siklon, yakni 93S dan 95S. Saat ini, siklon Bakung terdeteksi berkembang di wilayah barat daya Lampung dan bergerak menjauhi Indonesia.
Meski demikian, status siklon Bakung mengalami peningkatan dari kategori 1 menjadi kategori 2. Faisal menilai peningkatan ini patut diwaspadai, mengingat siklon tropis Senyar yang sebelumnya memicu cuaca ekstrem di Sumatera hanya berada pada kategori 1.
BMKG memprediksi siklon Bakung masih berpeluang bergerak mendekati wilayah Indonesia. Oleh karena itu, pemantauan intensif akan terus dilakukan dalam dua hingga tiga hari ke depan.
“Kami berharap siklon ini tidak mendekati Indonesia sehingga tidak berdampak pada peningkatan curah hujan,” kata Faisal.
Sementara itu, bibit siklon 93S terpantau berada di sekitar Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur. Adapun bibit siklon 95S terdeteksi di wilayah selatan Papua. Keberadaan dua bibit siklon tersebut berpotensi meningkatkan curah hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi, serta memicu gelombang tinggi di sejumlah perairan.
BMKG juga memastikan koordinasi intensif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Basarnas untuk mengantisipasi dampak yang mungkin timbul.
“Kami terus berkoordinasi agar masyarakat tetap tenang, namun tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan gelombang tinggi,” tegas Faisal.
Dalam menghadapi ancaman siklon tropis, Indonesia juga menjalin kerja sama internasional. Sebagai Tropical Cyclone Warning Center yang ditunjuk oleh World Meteorological Organization (WMO), BMKG aktif berkomunikasi dengan pusat peringatan siklon di Australia, Jepang, dan India guna memantau pergerakan siklon Bakung.
Sumber : Republika.Co.Id
